Senin, 21 Juli 2008

brosur spb

profile

SE.JARAH SINGKAT SMA N 1 JETIS PONOROGO

 

SMA Negeri 1 Jetis didirikan oleh Pemerintah Kabupaten Ponorogo pada tahun 2004 dengan SK Bupati Nomor 6422130/A/405.51/2004 Tanggal 29 Juni 2004. Dengan demikian adanya lembaga barn tersebut sudah resmi dan berstatus negeri. Konsekwensinya bulan Juli 2004 harus membuka pendaftaran murid baru, walaupun belum punya gedung

 

Sementara pemerintah masih mengusahakan tanah dan gedung, pada awal Juli 2004 begitu dibuka pendaftaran siswa baru, yang mendaftar mencapai 80 siswa dan dinyatakan diterima semua maka mereka memasukkan daftar ulang. Tetapi begitu mereka mengetahui tempat pembelajaran SMA N 1 Jetis hanya menempati Gedung SD Kutukulon, sebagaian besar mereka tidak yakin akan keberadaan lembaga baru ini, maka langsung mereka menarik daftar ulang mereka dan pindah ke sekolah lain. Akhirnya tinggal 28 siswa yang mau mengikuti pembelajaran seterusnya. Dalam perjalanan ada 2 siswa yang mengundurkan diri, sehingga tinggal 26 siswa yang bertahan sampai tamat. Pantas mereka disebut murid pelopor SMA Negeri 1 Jetis. Dalam Ujian Nasional tahun lalu mereka Lulus 100 %.

 

Pada tahun berikutnya ( tahun 2005 ) setelah pemerintah mewujudkan tanah dan gedung SMA Negeri 1 Jetis yang bertempat di Desa Kutuwetan menempati tanah seluas 6.000m', mulailah ada kepercayaan pada lembaga baru ini sehingga pendaftar tahun 2005 meningkat drastis, sehingga memenuhi pagu 3 rombongan belajar. ( 3 X 40 = 120 ). Begitu juga pada tahun-tahun berikutnya. Tetapi sayangnya gedung yang dibangun pemerintah kabupaten Ponorogo pada waktu itu terbatas sekali, hanya sebuah kantor dan 2 ruang kelas, sehingga pada tahun 2006 mulai pelaksanaan pembelajaran masuk pagi siang serta masih menyewa rumah penduduk untuk dipergunakan sebagai ruang kelas.

 

Pada tahun 2006 perkembangan SMA Negeri 1 Jetis mulai ada kemajuan pesat setelah dibangun 1 Ruang Kelas Baru dari Dana Block Grant Propinsi Jawa Timur, 3 Ruang Kelas Baru dan 1 Paket Laboratorium IPA dari Dana AP13D. Maka ruang kelas yang masih menempati rumah penduduk ditarik masuk ke dalam dan bisa masuk pagi semua, terdiri dari 6 ruang kelas dan 1 ruang masih menempati Lab. IPA.

 

Perkembangan drastis terus berjalan pada tahun 2007, yaitu mulai bulan Pebruari 2007 dibangun 1 paket Laboratorium Fisika dari dana Pusat. Keadaan pendaftar pada tahun 2007 meningkat drastis, sehingga dengan pagu 3 rombongan belajar ( 3 X 40 = 120 ; filasi 3 X 2 = 6 ) ada kurang lebih 50 anak yang tidak diterima berdasarkan ranking DANEM/SKHUN. Tiba lah saatnya SMA Negeri 1 Jetis menjadi sekolah besar. Sayang lagi tambahan ruang kelas belum ada sehingga kelas 1 dimasukkan siang hari. Hal yang menggembirakan tidak terduga sebelumnya pada tahun ini luar biasa ada pembangunan Laboratorium Komputer dan Perpustakaan Dengan adanya kedua Laborat tersebut kini fasilitas pendidikan di SMA Negeri 1 Jetis ada potensi menuju sekolah internasional di masa depan. Dengan demikian SMA ini akan memancarkan sinarnya ( wahana ilmu pengetahuan ) untuk bekal dalam kehidupan global. Pantas sekali SMA ini disebut-sebut SMA "Surya Alam” yang artinya menyinari alarn/dunia. Nama Surya Alarn diambil dari nama tokoh masyarakat setempat ( Ds. Kutuwetan ) yaitu Ki Demang Suryo Ngalam, suatu gelar yang diberikan oleh Kerajaan Majapahit kepada Ki Ageng Kutu pada zaman awal pemerintahan Batorokatong.